Aku begitu menyukai puisi, tapi bukan
puisiku sendiri
Puisiku terlalu berantakan, puisiku
tak beraturan
Puisiku tak berkelit, puisiku
terlalu lugas
Puisiku seperti pecahan gelas
kaca yang berserakan, jika langsung kubuang pecahannya bisa melukai namun tak
juga bisa kusimpan pecahannya
Puisiku selalu menahan mataku
untuk tak berkedip karena jika aku berkedip maka kertasku akan basah dan
menghanyutkan barisan kata yang telah kususun
Puisiku selalu berisi kau, kau
yang mengenalkanku dengan kata-kata yang tak kukenali sebelumnya, kata-kata
yang akhirnya kuulangi di barisan puisiku yang lain
Puisiku hanya susunan aksara yang
mungkin saja kau baca, aksara yang mungkin saja akan indah bila tertulis,
aksara yang mungkin akan kamu pahami; nanti
Halaman demi halaman puisiku
hanya mampu kupandangi dengan mata kosong yang entah menerawang apa
Tapi, untuk siapa puisi-puisi
kosongku? Siapa yang bisa menerjemahkanya? Hatimu atau hanya hatiku?
assalamualaikum
BalasHapustulisannya bagus sekali, hehe..
follow blog saya yaah www.anggarizuana.blogspot.com
salam kenal dari saya ..
#angga rizuana